Sabtu, 05 November 2011

Kejamnya Khadafi Tak Sekejam Presiden Indonesia


Saya mencoba melihat dari sisi hitungan yang dihasilkan oleh Freeport dan dampak yang seharusnya terjadi di Indonesia. Beberapa sumber menghitung bahwa sejak 1967 sampai 2010 (43 tahun) Freeport sudah menghasilkan 7,3 juta ton tembaga dan 724,7 juta ton emas atau pertahunnya mencapai 16,8372 Ton Emas

Nah, jika kita diuangkan dengan patokan harga emas saat ini senilai Rp 500.000,- saja, maka jumlah uang yang dihasilkan kurang lebih adalah sekitar Rp.8.426,744 Trilyun/Pertahun atau sama dengan Rp.362.350 Trilyun dalam 43 tahun.
Katakanlah uang Rp.8.426.744 Trilyun setelah dipotongh-potong maka hasil bersihnya Rp. 8.000 trilyun / tahun, coba Anda bandingkan dengan APBN tahun ini yang cuma Rp 1.202 trilyun. Artinya, dari jumlah ini, Indonesia hanya mendapat 1% (satu persen) atau sekitar Rp 80 trilyun/tahun (Jika merujuk media massa jumlahnya malah hanya Rp.15 sd Rp.20 trilyun pertahun alias 1/4 cukai rokok yang tahun 2010 menyumbang devisa sebesar Rp. 66 trilyun). Sementara sisanya yang 99% masuk ke perusahaan di AS.
Nah, Sekarang mari kita bayangkan, kalau saja pemerintah berani menuntut perubahan kontrak karya (KK) dan minta bagian 30% saja, maka tiap tahun kita bisa memperoleh minimal Rp 2.400 trilyun (dua kali lipat APBN tahun ini), Itu baru dihitung dari nilai emas, belum lagi dari hasil tambang lainnya.
Meski demikian, baru dari emas yang dihasilkan saja, kita sudah bisa menghitung bahwa pada dasarnyaINDONESIA tidak perlu lagi punya hutang kepada Negara manapun di Dunia termasuk kepada IMF dan Bank Dunia, rakyat juga akan sejahtera, bisa memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan gratis. Bukan cuma Papua yang akan sejahtera dan bermartabat, tapi seluruh Indonesia. Apalagi sekarang ditemukan uranium yang harganya 100 kali harga emas. Bahkan menurut para ahli, bila dipakai untuk PLTN, kandungan uranium disana mampu dipakai utuk menerangi seluruh dunia.
Faktanya, INDONESIA tidak berdaya sama sekali. Dari Soekarno hingga Yudhoyono membiarkan harta kekayaan Negeri ini dirampas Imprialisme Barat.
Sekarang kita bandingkan apa yang sudah dilakukan Khadafi untuk rakyatnya dengan sedikit mengenyampingkan pembantaiannya terhadap lawan-lawan politiknya.
Kediktatoran sesorang pemimpin selalu di besar-besarkan, Soal kediktatoran Baik Soekarno maupun Soeharto dikenal sama-sama Diktator walau tidak sekejam Khadafi, tetapi apa yang diperbuat Khadafi untuk rakyatnya :
- Seluruh rakyat Libya menerima bagian dari penjualan minyak Libya yg langsung ditransfer ke rekening bank mereka masing-masing
- Pajak penghasilan bagi rakyat Libya maximal 12%, bandingkan dengan Indonesia yang max 30%.
- Seluruh warga libya memiliki rumah, Khadafi bersumpah bahwa orang tuanya tidak akan mendapatkan rumah sampai semua orang di Libya memiliki rumah.
- Rumah-rumah di Libya tidak dikenakan hipotek.
- Jika seseorang ingin bertani, mereka menerima tanah, bibit dan hewan secara gratis.
- Listrik dan biaya pendidikan di gratiskan!
- Setiap orang mendapatkan medis secara gratis-bahkan untuk demonstran sekalipun.
- Setiap pasangan pengantin baru menerima hadiah 60.000 dinar dari pemerintah.
- Gas di Libya di jual dengan harga 0,12 sen per liter (Bandingkan dengan harga GAS di Indonesia)
- Sebelum khadafi, penduduk Libya yang melek huruf hanya 25%, sekarang 83% bebas buta huruf.
- DiLibya, jika warga ingin membeli mobil, pemerintah memberikan subsidi 50% dari harga.
- Libya tidak memiliki hutang luar negeri, jumlah cadangan sampai 150 milyar dollar, dan sekarang dibekukan oleh imperialisme barat (Kalau Indonesia tidak usah dibekukan lagi, secara sukarela kekayaan Negerinya diberikan pada Impreliasme barat)
- Seorang lulusan sarjana yang belum      mendapatkan kerja di Libya , Negara menggajinya dengan rata-rata gaji profesional sampai dia bekerja.
- Sejahat-jahatnya KHADAFI sebagai salah satu Presiden Muslim di Dunia tetap lebih baik karena Khadafi adalah  seorang Presiden yang HAFAL AL-QUR’AN (di dunia baru 2 Presiden yang Hafal Qur’an Ismail Haniyya salah satunya).
Melihat kondisi Khadafi tidak mengizinkan Barat mengambil kekayaan Negaranyalah membuat Barat menjadikan Khadafi sebagai musuh utama setelah Saddam Hussein. Para imperialisme barat (AS dan sekutunya) sangat “pintar” mempengaruhi rakyat Dunia utk membenci Khadafi & para pemimpin Negara-negara Muslim lainnya .
Inilah Faktanya yang terjadi Kawan, Memprihatinkan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar