Sabtu, 19 November 2011

Perbedaan Nafsu & Cinta


1. Cinta itu membahagiakan, Nafsu itu membahayakan
Cinta yang sebenarnya selalu menunjukkan jalan atau arah menuju kebahagiaan bagi orang-orang yang menjalaninya. Seorang pecinta yang sudah menemukan dan memahami makna cinta sejati dalam dirinya akan berada pada kondisi yang membahagiakan. Sebaliknya, orang-orang yang terkecoh dengan nafsu dan menganggap nafsu adalah cinta akan berada dalam kondisi yang membahayakan.Kita tidak bisa memungkiri, di mana ada kebaikan, di situlah setan menggoda manusia agar terjerumus ke dalam keburukan.

Cinta dan nafsu seperti dua sisi dari mata uang yang sama. Cinta adalah sisi positif, nafsu adalah sisi negatif dan uang itu adalah hubungan. Seseorang yang mencintai pasangannya dengan sebenar-benarnya cinta akan mengarahkan hubungannya menuju kebahagiaan sejati dengan cara menjaga dan menyayangi pasangannya. Tanpa bermaksud untuk merusak dan menyakiti. Lain halnya dengan orang-orang yang menjalin hubungan dengan landasan nafsu, mereka akan membawa hubungannya kearah kebahagiaan yang semu dan hanya berorientasi pada fisik, dalam hal ini sex. Yang justru akan menjerumuskan mereka ke dalam situasi yang membahayakan.

2. Cinta bikin kita ketawa, Nafsu bikin kita kecewa
Kalau diibaratkan hubungan seperti sawah, maka cinta adalah padi dan nafsu adalah rumput liar. Nah, ketika ketika seseorang menanam padi (cinta) di sawah (hubungan) maka secara otomatis akan tumbuh juga rumput liiar (nafsu). Kalau orang itu sudah mengetahui dan memahami apa itu padi (apa itu cinta), maka dia akan segera memangkas rumput liar itu (nafsu) yang tumbuh di sawahnya (hubungan). Ketika tiba masa panen, orang ini akan menuai hasil sawahnya (hubungan) yang ditanami padi (cinta) itu tadi berupa buah padi (kebahagiaan). Lain dengan orang-orang yang terkecoh yang menyangka rumput liar (nafsu) sebagai padi (cinta). Mereka akan memelihara rumput liar (nafsu) dan tanaman padinya (cinta) akan mati. Pada saat panen, tentu yang mereka dapat hanyalah sekarung rumput liar (nafsu) yang tidak enak dimakan (kekecewaan).

3. Cinta selalu ingin memberi, Nafsu hanya ingin diberi
Saya rasa maksud dari poin ketiga ini sudah jelas. Cinta adalah memberi. Ketika seseorang menjalin hubungan atas dasar cinta maka hal pertama yang dilakukannya adalah memberikan yang terbaik kepada pasangannya, bukan ingin diberi. Logikanya, kalau kita dan pasangan sama-sama ingin memberi (kita ingin memberi kepada pasangan dan pasangan ingin memberi kepada kita) secara otomatis keduanya akan menerima. Tapi kalau kita dan pasangannya inginnya diberi (pasangan ingin diberi dan kita juga ingin diberi) lalu siapa yang akan memberi..? Pada akhirnya yang terjadi justru tidak ada yang akan diberi karena tidak ada yang ingin memberi.

4. Cinta ingin menyayangi, Nafsu ingin menggerayangi
Bagaimana cara kamu memperlakukan pasanganmu?
Dan bagaimana cara pasanganmu memperlakukan kamu?
Ini adalah cara termudah untuk membedakan mana cinta, mana nafsu..?
Landasan seseorang dalam menjalin hubungan akan sangat menentukan pada bagaimana cara orang tersebut memperlakukan pasangannya. Orang yang menjalin hubungan dengan landasan cinta akan senantiasa memperlakukan pasangannya dengan cara-cara yang baik. Menjaga, menyayangi, memperhatikan dan selalu memberikan yang terbaik. Sebaliknya orang orang yang menjalin hubungan karena nafsu cenderung memperlakukan pasangan ke arah fisik. Setiap kali bertemu, inginnya menciumi dan diciumi, setiap kali berdua inginnya dipeluk dan memeluk, digerayangi dan menggerayangi, dan yang lebih parah lagi kalau sampai kearah hubungan sex.

5. Cinta yang terbaik, Nafsu yang terbalik
Cinta selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik, berusaha memberikan yang terbaik untuk pasangan dan selalu memperlakukan pasangan dengan cara-cara yang baik. Bagaimana dengan nafsu..? Sebaliknya, nafsu selalu ingin diberi dan cenderung memperlakukan pasangan ke arah yang menyesatkan.

Kumpulan Kata-Kata Mutiara Bung Karno Presiden RI (1945 – 1966)


 “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” . (Bung Karno)

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961)

“Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno)

“Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno)

“Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno)

“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno
“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno)

“……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno)

“Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali “. (Pidato HUT Proklamasi, 1949 Soekarno)

“Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.” (Pidato HUT Proklamasi, 1950 Bung Karno)

“Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ” Tuhan tidak merobah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya” (Pidato HUT Proklamasi, 1964 Bung Karno)

“Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.” (Pidato HUT Proklamasi 1966, Soekarno)


“Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong” (Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno)

“Aku Lebih suka lukisan Samodra yang bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentrem, “Kadyo siniram wayu sewindu lawase” (Pidato HUT Proklamasi 1964 Bung Karno)
“Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.” ( Sarinah, hlm 17/18 Bung Karno)

“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” . (Bung Karno)

“Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno)

“Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno)

“Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno)

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961)


“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno
“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno)

“……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno)

“Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali “. (Pidato HUT Proklamasi, 1949 Soekarno)

“Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.” (Pidato HUT Proklamasi, 1950 Bung Karno)

“Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ” Tuhan tidak merobah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya” (Pidato HUT Proklamasi, 1964 Bung Karno)

“Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.” (Pidato HUT Proklamasi 1966, Soekarno)


“Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong” (Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno)

“Aku Lebih suka lukisan Samodra yang bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentrem, “Kadyo siniram wayu sewindu lawase” (Pidato HUT Proklamasi 1964 Bung Karno)
“Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.” ( Sarinah, hlm 17/18 Bung Karno)

Kamis, 10 November 2011

Dianugerahi Gelar Kepahlawanan Nasional Untuk Alm Sultan Sulaiman Oleh SBY, Menjadi Kebanggaan Masyarakat Sumut.



Plt Gubsu H Gatot Pudjonugroho, ST menyatakan bahwa Penobatan Gelar Pahlawan Nasional kepada Alm.Sultan Sulaiman Shariful Alamsyah oleh Presiden RI merupakan sebuah kebanggan bagi warga Sumatera Utara. Penobatan tersebut hendaknya dapat dijadikan spirit bagi segenap warga Sumut untuk terus mengobarkan semangat perjuangan pada era saat ini.
Plt Gubsu (Rabu, 9/11) dalam acara Tasyakur atas Penobatan Gelar Pahlawan Bintang Mahaputera Adi Pradana kepada Sultan Sulaiman Shariful Alamsyah oleh Presiden RI dalam rangka menyambut Hari Pahlawan di Istana Negara Jakarta, Selasa (08/11).
Dalam acara yang berlangsung santai di Kantor Gubsu tersebut tersebut hadir Sultan Serdang H T Ahmad Tala’a, ahli waris Sultan Sulaiman Shariful Alamsyah, Prof Tengku Silvana Sinar MA PHd, tokoh masyarakat adat Del Serdang dan Serdang Bedagai, Pengurus MABMI, Ikatan Sarjana Melayu dan Panitia Pengusulan Gelar Pahlawan, Masyarakat Sejarah, dan para undangan.
Gatot berpendapat, gelar pahlawan nasional kepada putra terbaik Sumatera Utara merupakan jawaban atas kerinduan masyarakat Sumatera Utara terhadap ketokohan pahlawan. Plt. Gubsu berharap penobatan gelar pahlawan kepada Al. Sultan Sulaiman Shariful Alamsyah hendaknya dapat menginspirasi kaum muda untuk meningkatkan prestasinya sehingga dapat menjadi pahlawan-pahlawan masa kini pada bidangnya masing-masing.
Menurut Plt Gubsu, pahlawan adalah orang yang mampu berprestasi dengan capaian yang melampaui berbagai keterbatasan yang ada. Plt. H. T Ahmad Ta’ala mengungkapkan bahwa gelar kehormatan yang diberikan tidak terlepas dari kerja keras Panitia Pengusul yang motori oleh Alm T Luckman Sinar.
Selain itu, adanya rekomendasi dari Pemkab Deli Serdang dan Serdang Bedagai, serta yang terpenting adalah rekomendasi Plt. Gubsu turut menjadi pertimbangan utama. Dengan adanya penganugerahan ini, pihaknya berharap ketokohan Alm.Sultan Sulaiman Shariful Alamsyah dapat menjadi muatan lokal dan bahan bacaan di sekolah-sekolah, sehingga dapat dikenal lebih luas lagi.

Upacara penganugerahan bintang Mahaputera tersebut akan dilaksanakan di Jakarta, bersamaan dengan puncak peringatan Hari Pahlawan tahun 2011. Nafrulah mengungkapkan bahwa Tuanku Shariful Alamsyah yang lahir tahun 1865 dikenal sebagai sosok penentang kebijakan pemerintah kolonial Belanda.

“Hingga menjelang akhir hayatnya tahun 1946, Tuanku Shariful Alamsyah tetap tidak ingin sejengkal pun tanah di Serdang dikuasai oleh kaum penjajah,” kata Nafrullah. Tuanku Shariful Alamsyah semasa memimpin Kesultanan Serdang berkomitmen untuk tidak akan merelakan wilayah Serdang dikuasai oleh Belanda.

“Semasa memimpin Kesultanan Serdang, Tuanku Shariful Alamsyah selalu menuntut pemerintah Belanda agar mengembalikan lahan yang dikuasai kepada rakyat Serdang,” tambahnya.

Mencermati sikap tegas Sultan Serdang tersebut, Ratu Wilhelmina pernah mengundang Sultan Serdang ke Belanda. Namun undangan Ratu Belanda itu ditolak oleh Tuanku Shariful Alamsyah dan malah dia memilih bertolak ke Jepang untuk menemui Kaisar Jepang Meiji.

Selama beberapa bulan di Jepang, Tuanku Shariful Alamsyah banyak meluangkan waktu untuk mempelajari seni budaya di negara itu. Setelah kembali dari Jepang, Tuanku Shariful Alamsyah yang juga memiliki jiwa seni dan gemar bermain biola mendirikan sanggar seni dan budaya di Perbaungan yang kini masuk wilayah Kabupaten Serdang Bedagai.

Keberadaan sanggar seni dan budaya itu juga berfungsi sebagai tempat belajar bagi sejumlah anak usia sekolah.

“Dari Jepang, Tuanku Shariful Alamsyah juga membawa beberapa orang ahli di bidang teknologi sipil ke Perbaungan untuk membangun irigasi,” ucapnya. Melalui sarana irigasi tersebut, kata Nafrulah, wilayah Kesultanan Serdang yang dulunya meliputi Kabupaten Serdang Bedagai dan Deli Serdang ketika itu mampu menjadi sentra produksi pangan terbesar di luar Pulau Jawa.

Selasa, 08 November 2011

Apa agama Javier Chicharito Hernandez??




Ada yang menarik dari beberapa pertandingan terakhir Manchester United, Aktor utamanya adalah Javier Hernandez “Chicharito”, Pasalnya setiap akan dimuali pertandingan MU pemain ini selalu menunjukan gaya berdoa seperti muslim.
Yang jadi banyak pertanyaan adalah apakah Chicharito memang benar seorang muslim? Ternyata bukan, Dia adalah seorang penganut Khatolik Mexico. Mamang berdasarkan pencarian dan penelusuran ‘fakta.in’, Gaya atau cara berdo’a para penganut Khatolik Mexico memang sama dan mirip seperti cara berdo’a seorang muslim.


Javier ‘Chicharito’ Hernandez kerap melakukan ritual doa sebelum kick off pertandingan. Namun, Sir Alex Ferguson siap memperingati Chicharito soal kebiasannya itu.
Chicharito dikenal sebagai pemain religius. Itu terlihat sejak dia selalu tertangkap kamera melakukan ritual berdoa sebelum pertandingan.
Namun, gaya berdoa Chicharito ternyata mendapat protes dari kaum anti-Katholik di Glasgow, Skotlandia. Ya, mereka sudah menyatakan keberatan terkait ritual berdoa Chicharito sebelum laga.
Jika Chicharito tetap melakukan hal itu saat melawat ke Glasgow dalam lanjutan penyisihan grup Liga Champions tengah pekan depan, Fergie khawatir bakal memancing kekisruhan, demikian dilansir people.co.uk, Selasa (16/11/2010).
Dari kubu Rangers sendiri tak mempermasalahkan ritual yang sudah dilakukannya sejak masih di Meksiko. Chicharito tampil melawan Rangers di pertemuan pertama di Old Trafford. Namun, Fergie tahu situasinya makin sulit di ibukota negara asalnya, yang dikenal memiliki kelompok anti-Katholik. 


Minggu, 06 November 2011

SEJARAH OFFSIDE DALAM SEPAK BOLA


Dalam permainan sepakbola ada yang disebut dengan offside. Kita sebagai pecinta sepakbola tentunya mesti tau bagaimana sejarahnya offside dalam dunia sepakbola.
Sejarah dan asal usul peraturan offside dalam sepak bola ternyata cukup panjang dan tidak sesederhana seperti yang kita bayangkan. Jika tim favorit kita berhasil membobol gawang lawan rasanya senang sekali walaupun itu offside, sang hakim garis pun tahu dan akhirnya wasit menyatakan gol tidak sah, akhirnya penonton pun hanya bisa kecewa dan memaki wasit. Nah apa dan bagaimana sebenarnya offside dalam sepak bola itu, berikut ini sejarahnya.



Asal-usul istilah ‘offside’
Istilah ‘offside’ diambil dari dunia militer. Dalam militer dikenal istilah ‘off the strenght of his side’, yang berarti status bebas tugas. Ketika seorang tentara dibebastugaskan, dia tidak akan mendapat keistimewaan dan gaji seperti biasanya. Prinsip tersebut digunakan dalam sepakbola. Ketika seorang pemain berada dalam posisi offside, berarti dia dibebastugaskan alias terlepas dari permainan. Dalam hal ini, yang terjadi adalah sebuah pelanggaran.

Sejarah aturan offside
Catatan sejarah menunjukkan, Inggris telah menerapkan aturan offside sejak tahun 1800an. Peraturan ini diadopsi dari olahraga rugby yang juga cukup populer di sana. Konsepnya sama, melarang seorang pemain hanya diam menunggu umpan di depan gawang musuh.



Peraturan offside pertama kali diperkenalkan oleh sebuah klub profesional pada tahun 1985. Klub tersebut adalah Sheffield FC. Sheffield membuat aturan yang melarang seorang penyerang berdiri di dekat gawang lawan. Jika penyerang tersebut menerima umpan dari temannya, maka dia berada dalam posisi offside.

Namun pada masa itu peraturan ini masih bias dan kurang jelas. Muncul banyak perbedaan pendapat tentang aturan offside. Hingga akhirnya Universitas Cambridge mencoba menyatukan berbagai versi dalam sebuah rumusan peraturan baku. Aturan baku ini diterima dan menjadi pegangan pada masa itu. Aturannya cukup unik dan dikenal sebagai peraturan “tiga pemain belakang”. Dalam peraturan ini seorang penyerang sudah dinyatakan offside meskipun di depannya masih ada tiga pemain belakang lawan, termasuk kiper! Wew..

Ketika FIFA mulai didirikan pada tahun 1904, seluruh peraturan sepakbola termasuk offside mulai dipikirkan secara serius. Asosiasi sepakbola Skotlandia mengusulkan untuk mengganti aturan “tiga pemain belakang” dengan hanya dua pemain belakang. Seorang penyerang dikatakan offside jika hanya ada dua pemain belakang lawan yang berdiri di antara dia dan gawang musuh.

Perubahan peraturan ini diberlakukan sejak tahun 1925, dan menghasilkan permainan yang lebih atraktif. Karena peluang terjadinya offside lebih kecil, gol yang tercipta pun menjadi lebih banyak.
Peraturan offside telah memicu terjadinya perubahan pola dan gaya permainan. Setiap pelatih dipaksa berpikir keras untuk menaklukkan aturan offside dalam menyerang dan menjadikannya sebuah perangkap jitu dalam pertahanan. Agak lucu jika mengingat pada masa itu pola 2-3-5 menjadi sangat populer. Posisi sweeper pun kemudian dimunculkan untuk menghalau umpan-umpan terobosan lawan yang berpotensi lolos dari jebakan offside.

Pada tahun 1990, peraturan offside kembali direvisi. Seorang penyerang tidak lagi offside jika dia berada dalam posisi sejajar dengan setidaknya dua pemain belakang terakhir tim lawan (termasuk kiper). Aturan ini mulai diterapkan pada Piala Dunia 1990 di Italia.

Pada tahun 2003, FIFA membuat tambahan peraturan tentang offside yang lebih lunak. Ketika seorang penyerang berada dalam posisi offside, belum tentu akan dinyatakan offside. Sebelumnya hal ini memang bisa terjadi dalam situasi tendangan gawang, tendangan sudut, lemparan ke dalam, dan ketika pemain berada di separuh wilayah lapangan timnya sendiri. Namun FIFA menambahkan pasal baru, seorang pemain bisa dinyatakan tidak offside jika dia tidak terlibat aktif dalam permainan.

Dibalik Kisah G30S (Tentang Letkol Untung)

Fakta Terselubung Dibalik Kisah G30S PKI
 

Hari Selasa, pengujung tahun 1966. Penjara Militer Cimahi, Bandung, Jawa Barat. Dua pria berhadapan. Yang satu bertubuh gempal, potongan cepak berusia 39 tahun. Satunya bertubuh kurus, usia 52 tahun. Mereka adalah Letnan Kolonel Untung Samsuri dan Soebandrio, Menteri Luar Negeri kabinet Soekarno. Suara Untung bergetar. “Pak Ban, selamat tinggal. Jangan sedih,” kata Untung kepada Soebandrio.


Itulah perkataan Untung sesaat sebelum dijemput petugas seperti ditulis Soebandrio dalam buku Kesaksianku tentang G30S. Dalam bukunya, Soebandrio menceritakan, selama di penjara, Untung yakin dirinya tidak bakal dieksekusi. Untung mengaku G-30-S atas setahu Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal Soeharto.
Keyakinan Untung bahwa ia bakal diselamatkan Soeharto adalah salah satu “misteri” tragedi September-Oktober. Kisah pembunuhan para jenderal pada 1965 adalah peristiwa yang tak habis-habisnya dikupas. Salah satu yang jarang diulas adalah spekulasi kedekatan Untung dengan Soeharto.

Memperingati tragedi September kali ini, Koran Tempo bermaksud menurunkan edisi khusus yang menguak kehidupan Letkol Untung. Tak banyak informasi tentang tokoh ini, bahkan dari sejarawan “Data tentang Untung sangat minim, bahkan riwayat hidupnya,” kata sejarawan Asvi Warman Adam.

Potongannya seperti preman

Tempo berhasil menemui saksi hidup yang mengenal Letkol Untung. Salah satu saksi adalah Letkol CPM (Purnawirawan) Suhardi. Umurnya sudah 83 tahun. Ia adalah sahabat masa kecil Untung di Solo dan bekas anggota Tjakrabirawa. Untung tinggal di Solo sejak umur 10 tahun. Sebelumnya, ia tinggal di Kebumen. Di Solo, ia hidup di rumah pamannya, Samsuri. Samsuri dan istrinya bekerja di pabrik batik Sawo, namun tiap hari membantu kerja di rumah Ibu Wergoe Prajoko, seorang priayi keturunan trah Kasunan, yang tinggal di daerah Keparen, Solo. Wergoe adalah orang tua Suhardi.

“Dia memanggil ibu saya bude dan memanggil saya Gus Hardi,” ujar Suhardi. Suhardi, yang setahun lebih muda dari Untung, memanggil Untung: si Kus. Nama asli Untung adalah Kusman. Suhardi ingat, Untung kecil sering menginap di rumahnya. Tinggi Untung kurang dari 165 sentimeter, tapi badannya gempal.

“Potongannya seperti preman. Orang-orang Cina yang membuka praktek-praktek perawatan gigi di daerah saya takut semua kepadanya,” kata Suhardi tertawa. Menurut Suhardi, Untung sejak kecil selalu serius, tak pernah tersenyum. Suhardi ingat, pada 1943, saat berumur 18 tahun, Untung masuk Heiho. “Saya yang mengantarkan Untung ke kantor Heiho di perempatan Nonongan yang ke arah Sriwedari.”

Setelah Jepang kalah, menurut Suhardi, Untung masuk Batalion Sudigdo, yang markasnya berada di Wonogiri. “Batalion ini sangat terkenal di daerah Boyolali. Ini satu-satunya batalion yang ikut PKI (Partai Komunis Indonesia),” kata Suhardi. Menurut Suhardi, batalion ini lalu terlibat gerakan Madiun sehingga dicari-cari oleh Gatot Subroto.

Clash yang terjadi pada 1948 antara Republik dan Belanda membuat pengejaran terhadap batalion-batalion kiri terhenti. Banyak anggota batalion kiri bisa bebas. Suhardi tahu Untung kemudian balik ke Solo. “Untung kemudian masuk Korem Surakarta,” katanya. Saat itu, menurut Suhardi, Komandan Korem Surakarta adalah Soeharto. Soeharto sebelumnya adalah Komandan Resimen Infanteri 14 di Semarang. “Mungkin perkenalan awal Untung dan Soeharto di situ,” kata Suhardi.

Keterangan Suhardi menguatkan banyak tinjauan para analisis. Seperti kita ketahui, Soeharto kemudian naik menggantikan Gatot Subroto menjadi Panglima Divisi
Diponegoro. Untung lalu pindah ke Divisi Diponegoro, Semarang. Banyak pengamat melihat, kedekatan Soeharto dengan Untung bermula di Divisi Diponegoro ini. Keterangan Suhardi menambahkan kemungkinan perkenalan mereka sejak di Solo.

Hubungan Soeharto-Untung terjalin lagi saat Soeharto menjabat Panglima Kostrad mengepalai operasi pembebasan Irian Barat, 14 Agustus 1962. Untung terlibat dalam operasi yang diberi nama Operasi Mandala itu. Saat itu Untung adalah anggota Batalion 454 Kodam Diponegoro, yang lebih dikenal dengan Banteng Raiders.

Di Irian, Untung memimpin kelompok kecil pasukan yang bertempur di hutan belantara Kaimana. Sebelum Operasi Mandala, Untung telah berpengalaman di bawah pimpinan Jenderal Ahmad Yani. Ia terlibat operasi penumpasan pemberontakan PRRI atau Permesta di Bukit Gombak, Batusangkar, Sumatera Barat, pada 1958. Di Irian, Untung menunjukkan kelasnya. Bersama Benny Moerdani, ia mendapatkan penghargaan Bintang Sakti dari Presiden Soekarno.

“Kedua prestasi inilah yang menyebabkan Untung menjadi anak kesayangan Yani dan Soeharto,” kata Kolonel Purnawirawan Maulwi Saelan, mantan Wakil Komandan Tjakrabirawa, atasan Untung di Tjakrabirawa, kepada Tempo.

Untung masuk menjadi anggota Tjakrabirawa pada pertengahan 1964. Dua kompi Banteng Raiders saat itu dipilih menjadi anggota Tjakrabirawa. Jabatannya sudah letnan kolonel saat itu.
Anggota Tjakrabirawa dipilih melalui seleksi ketat. Pangkostrad, yang kala itu dijabat Soeharto, yang merekomendasikan batalion mana saja yang diambil menjadi Tjakrabirawa.

Sebab, menurut Suhardi, siapa pun yang bertugas di Jawa Tengah mengetahui banyak anggota Raiders saat itu yang eks gerakan Madiun 1948. “Pasti Soeharto tahu itu eks PKI Madiun.”

Di Tjakrabirawa, Untung menjabat Komandan Batalion I Kawal Kehormatan Resimen Tjakrabirawa. Batalion ini berada di ring III pengamanan presiden dan tidak langsung berhubungan dengan presiden. Maulwi, atasan Untung, mengaku tidak banyak mengenal sosok Untung.


Suhardi masuk Tjakrabirawa sebagai anggota Detasemen Pengawal Khusus. Pangkatnya lebih rendah dibanding Untung. Ia letnan dua. Pernah sekali waktu mereka bertemu, ia harus menghormat kepada Untung. Suhardi ingat Untung menatapnya. Untung lalu mengucap, “Gus, kamu ada di sini….”

“Mengapa perhatian Soeharto terhadap Untung begitu besar?” Menurut Maulwi, tidak ada satu pun anggota Tjakra yang datang ke Kebumen. “Kami, dari Tjakra, tidak ada yang hadir,” kata Maulwi.

Dalam bukunya, Soebandrio melihat kedatangan seorang komandan dalam pesta pernikahan mantan anak buahnya adalah wajar. Namun, kehadiran Pangkostrad di desa terpencil yang saat itu transportasinya sulit adalah pertanyaan besar. “Jika tak benar-benar sangat penting, tidak mungkin Soeharto bersama istrinya menghadiri pernikahan Untung,” tulis Soebandrio. Hal itu diiyakan oleh Suhardi. “Pasti ada hubungan intim antara Soeharto dan Untung,” katanya.


Soeharto: Sikat saja, jangan ragu

Dari mana Letkol Untung percaya adanya Dewan Jenderal? Dalam bukunya, Soebandrio menyebut, di penjara, Untung pernah bercerita kepadanya bahwa ia pada 15 September 1965 mendatangi Soeharto untuk melaporkan adanya Dewan Jenderal yang bakal melakukan kup. Untung menyampaikan rencananya menangkap mereka.

Bila kita baca transkrip sidang pengadilan Untung di Mahkamah Militer Luar Biasa pada awal 1966, Untung menjelaskan bahwa ia percaya adanya Dewan Jenderal karena mendengar kabar beredarnya rekaman rapat Dewan Jenderal di gedung Akademi Hukum Militer Jakarta, yang membicarakan susunan kabinet versi Dewan Jenderal.

Maulwi melihat adalah hal aneh bila Untung begitu percaya adanya informasi kudeta terhadap presiden ini. Sebab, selama menjadi anggota pasukan Tjakrabirawa, Untung jarang masuk ring I atau ring II pengamanan presiden. Dalam catatan Maulwi, hanya dua kali Untung bertemu dengan Soekarno. Pertama kali saat melapor sebagai Komandan Kawal Kehormatan dan kedua saat Idul Fitri 1964. “Jadi, ya, sangat aneh kalau dia justru yang paling serius menanggapi isu Dewan Jenderal,” kata Maulwi.

Menurut Soebandrio, Soeharto memberikan dukungan kepada Untung untuk menangkap Dewan Jenderal dengan mengirim bantuan pasukan. Soeharto memberi perintah per telegram Nomor T.220/9 pada 15 September 1965 dan mengulanginya dengan radiogram Nomor T.239/9 pada 21 September 1965 kepada Yon 530 Brawijaya, Jawa Timur, dan Yon 454 Banteng Raiders Diponegoro, Jawa Tengah. Mereka diperintahkan datang ke Jakarta untuk defile Hari Angkatan Bersenjata pada 5 Oktober.

Pasukan itu bertahap tiba di Jakarta sejak 26 September 1965. Yang aneh, pasukan itu membawa peralatan siap tempur. “Memang mencurigakan, seluruh pasukan itu membawa peluru tajam,” kata Suhardi. Padahal, menurut Suhardi, ada aturan tegas di semua angkatan bila defile tidak menggunakan peluru tajam. “Itu ada petunjuk teknisnya,” ujarnya.

Pasukan dengan perlengkapan siaga I itu kemudian bergabung dengan Pasukan Kawal Kehormatan Tjakrabirawa pimpinan Untung. Mereka berkumpul di dekat Monumen Nasional.


Soeharto melewati pasukan yang hendak membunuh 7 jenderal
Dinihari, 1 Oktober 1965, seperti kita ketahui, pasukan Untung bergerak menculik tujuh jenderal Angkatan Darat. Malam itu Soeharto , menunggui anaknya, Tommy, yang dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto. Di rumah sakit itu Kolonel Latief, seperti pernah dikatakannya sendiri dalam sebuah wawancara berusaha menemui Soeharto.

Adapun Untung, menurut Maulwi, hingga tengah malam pada 30 September 1965 masih memimpin pengamanan acara Presiden Soekarno di Senayan. Maulwi masih bisa mengingat pertemuan mereka terakhir terjadi pada pukul 20.00. Waktu itu Maulwi menegur Untung karena ada satu pintu yang luput dari penjagaan pasukan Tjakra. Seusai acara, Maulwi mengaku tidak mengetahui aktivitas Untung selanjutnya.

Ketegangan hari-hari itu bisa dirasakan dari pengalaman Suhardi sendiri. Pada 29 September, Suhardi menjadi perwira piket di pintu gerbang Istana. Tiba-tiba ada anggota Tjakra anak buah Dul Arief, peleton di bawah Untung, yang bernama Djahurup hendak masuk Istana. Menurut Suhardi, tindakan Djahurup itu tidak diperbolehkan karena tugasnya adalah di ring luar sehingga tidak boleh masuk. “Saya tegur dia.”

Pada 1 Oktober pukul 07.00, Suhardi sudah tiba di depan Istana. “Saya heran, dari sekitar daerah Bank Indonesia, saat itu banyak tentara.” Ia langsung mengendarai jip menuju markas Batalion 1 Tjakrabirawa di Tanah Abang.
“Saya ingat yang jaga saat itu adalah Kopral Teguh dari Banteng Raiders,” kata Suhardi. Begitu masuk markas, ia melihat saat itu di Tanah Abang semua anggota kompi Banteng Raiders tidak ada.
Begitu tahu hari itu ada kudeta dan Untung menyiarkan susunan Dewan Revolusi,
Suhardi langsung ingat wajah sahabat masa kecilnya dan sahabat yang sudah dianggap anak oleh ibunya sendiri tersebut. Teman yang bahkan saat sudah menjabat komandan Tjakrabirawa bila ke Solo selalu pulang menjumpai ibunya. “Saya tak heran kalau Untung terlibat karena saya tahu sejak tahun 1948 Untung dekat dengan PKI,” katanya.
Kepada Oditur Militer pada 1966, Untung mengaku hanya memerintahkan menangkap para jenderal guna dihadapkan pada Presiden Soekarno. “Semuanya terserah kepada Bapak Presiden, apa tindakan yang akan dijatuhkan kepada mereka,” jawab Untung.
Heru Atmodjo, Mantan Wakil Asisten Direktur Intelijen Angkatan Udara, yang namanya dimasukkan Untung dalam susunan Dewan Revolusi, mengakui Sjam Kamaruzzaman- lah yang paling berperan dalam gerakan tersebut. Keyakinan itu muncul ketika pada Jumat, 1 Oktober 1965, Heru secara tidak sengaja bertemu dengan para pimpinan Gerakan 30 September: Letkol Untung, Kolonel Latief, Mayor Sujono, Sjam Kamaruzzaman, dan Pono. Heru melihat justru Pono dan Sjam-lah yang paling banyak bicara dalam pertemuan itu, sementara Untung lebih banyak diam.
“Saya tidak melihat peran Untung dalam memimpin rangkaian gerakan atau operasi ini (G-30-S),” kata Heru saat ditemui Tempo.
Soeharto: Letkol Untung murid pimpinan PKI
Soeharto, kepada Retnowati Abdulgani Knapp, penulis biografi Soeharto: The Life and Legacy of Indonesia’s Second President, pernah mengatakan memang kenal dekat dengan Kolonel Latif maupun Untung. Tapi ia membantah isu bahwa persahabatannya dengan mereka ada kaitannya dengan rencana kudeta.
“Itu tak masuk akal,” kata Soeharto. ”Saya mengenal Untung sejak 1945 dan dia merupakan murid pimpinan PKI, Alimin. Saya yakin PKI berada di belakang gerakan Letkol Untung,” katanya kepada Retnowati.
Demikianlah Untung. Kudeta itu bisa dilumpuhkan. Tapi perwira penerima Bintang Sakti itu sampai menjelang ditembak pun masih percaya bakal diselamatkan.

Sabtu, 05 November 2011

10 Fakta Salah yang Beredar di Masyarakat

PERTANYAAN :
1. Sepatu Cinderella terbuat dari kaca ?
2. Gunung Everest adalah gunung tertinggi di dunia ?
3. Makhluk terbesar di Bumi adalah ikan paus ?
4. Gurun Sahara adalah tempat terkering di dunia ?
5. Air berwarna bening ?
6. Penemu teori relatifitas adalah Einsten ?
7. Apa hewan paling berbahaya ?
8. Dari manakah asal unta ?
9. Berapa jam sebaiknya anda tidur setiap malam ?
10. Apa Yang Tejadi Kalau Anda Merasa Ketakutan ?



DAN JAWABAN JANGAN MEMBUAT ANDA TERKEJUT YA..
HEHEHE

1. Terbuat Dari Apakah Sepatu Cinderella ?

Jawabannya adalah Bulu Bajing
Charles Perrault, yang menulis versi modern kisah tersebut pada abad ke-17 belas, salah mendengar kata vair (bulu bajing) dalam dongeng abad pertengahan yng dipinjam dan diperbaruinya dengan kata verre (kaca) yang kedengarannya mirip.
Cinderella adalah sebuah kisah yang kuno dan universal. Ada sebuah versi asal Cina yang berasal dari abad kesembilan dan 340 versi lain sebelum yang dibuat oleh Perrault. Tak satu pun versi awal tersebut menyebutkan selop kaca. Dalam kisah Cina yang original-Yeh Shen-, selop tersebut terbuat dari benang emas dengan sol emas padat. Dalam versi Skotlandia-Rashie Coat-selop tersebut dibuat dari rumpun gelagah. Dalam dongeng Prancis abad pertengahan, yang diadaptsi oleh Perrault, sepatu Cinderella digambarkan sebagai pantoufles de vair-selop dari bulu bajing.
Selain memoles kisah Cinderella, menambahkan tikus-tikus, buah labu, dan ibu peri, Perault juga mengurangi kesadisan dalam cerita itu. Dalam buku asli abad pertengahan tersebut, saudara-saudara perempuan yang buruk rupa memotong jari kaki mereka untuk mencoba selop tersebut, dan setelah sang Pangeran menikahi Cinderella, Sang Raja membalas dendam kepada mereka dan ibu tiri yang kejam dengan memaksa mereka berdansa sampai mati dengan menggunakn sepatu bot besi yang panas.


2 . Gunung Apa Yang Paling Tinggi di Dunia ?
Jawabnya adalah Gunung Olympus atau Olympus Mount
Dengan tinggi ±22 km dan lebar± 624 km (bandingkan dengan G.Everest yang tingginya cuman ±8,848 km), menjadikan gunung yang terdapat di Mars tersebut menjadi gunung tertinggi dan terlebar yang pernah ditemukan, bahkan kawahnya memiliki lebar 72 km dengan kedalaman 3 km(cukup besar untuk menelan kota London).
Meskipun demikian, Gunung Olympus tidaklah curam seperti yang dibayangkan banyak orang, kemiringannya yang sangat landai antara satu atau tiga derajat berarti Anda bahkan tak berkeringat saat mendakinya.















































3. Makhluk Hidup Apa Yang Terbesar di Bumi ?
Jawabannya adalah jamur
Dan bahkan bukan jenis jamur yang langka. Jika Anda punya jamur madu (Armillaria ostoyae) yang biasanya tumbuh di kebun Anda, maka berharaplah jamur tersebut tidak mencapai ukuran spesimen tebesar yang pernah tercatat, yaitu yang ada di Hutan Nasional Malheur di Oregon. Jamur tersebut melingkupi 890 hektar dan usianya antara 2.000 hingga 8.000 tahun. Sebagian besar jamur tersebut terletak dibawah tanah dalam bentuk karpetmasif mycelia (seperti akar) berwarna putih yang mirip tentakel.






4. Dimanakah Tempat Paling Kering di Dunia ?

Jawabannya adalah Di Antartika
Sebagian besar wilayah benua ini tidak pernah mendapat hujan selama 2 juta tahun.Walaupun memang, curah hujan di Gurun Sahara hanya 25 mm setahun, kurang lebih sama dengan curah hujan di Antartika, tetapi 2% dari wilayah Antartika yang dikenal sebagai Lembah-Lembah Kering sama sekali tidak memiliki salju dan es dan tak pernah dituruni hujan.
Kondisi-kondisi unik di Lembah-Lembah Kering Antartika tersebut disebabkan oleh apa yang dinamakan angin katabatic. Angin ini muncul ketika udara yang dingin dan pekat ditarik ke bawah hanya dengan kekuatan gravitasi. Kecepatan angin ini dapat mencapai 320 km/jam, menguapkan semua yang basah, air, es,dan salju dalam pergerakannya.



5. Apa Warna Air ?
Jika anda berpendapat bahwa air itu tidak berwarna atau warnanya bening/transparan, sedangkan warna biru itu hanya didapatkan dari pantulan dari langit, maka jawaban anda salah.
Air memang benar – benar berwarna biru, walaupun sangat pucat. Anda dapat meihat ini di alam jika Anda melongong kedalam sebuah lubang yang dalam di salju/es. Jika Anda menemukan sebuah kolam yang sangat putih, isilah dengan air dan lihat lurus-lurus melewatinya, pasti airnya berwarna biru.
Selain warna yang didapat dari pantulan cahaya di langit, kadang-kadang laut juga berwarna hijau cemerlang walaupun di bawah langit yang biru cerah. Itu karena disebabkan oleh tanaman mikoskopik dan ganggang yang mengandung konsentrasi tinggi.







































6. Siapakah Yang Menemukan Teori Relatifitas ?



Bukan Einsten. Teori relatifitas pertama kali diungkapkan oleh Galileo Galilei dalam karyanya Dialogue Concerning the World’s Two chief Systems pada tahun 1632.
Teori relativitas mengungkapkan bahwa semua benda bersifat relative terhadap gerakan satu sama lain. Dari sini terungkap bahwa kecepatan sebuah benda tidak dapat dinyatakan secara absolute, hanya relatif terhadap sesuatu yang lain.
Tetapi tidak lama kemudian, Albert Einsten menyadari bahwa Galileo membuat kesalahan dalam teori relativitasnya, atau lebih mungkin teori tersebut gagal dalam kondisi-kondisi khusus.
Karya Einsten pada tahun 1905, On the Electro dynamics of Moving Bodies, adalah tulisan pertama yang membicarakan Teori Relativitas Khusus, yang menjelaskan sifat-sifat aneh partikel-partikel yang bergerak mendekati kecepatan cahaya dalam ruang hampa udara.
Teori Relativitas Umumyang menerapkan teori khusus tersebut terhadap fenomena skala besar seperti gravitasi, dipublikasikan sepuluh tahun kemudian pada tahun 1915.



7. Hewan Apa Yang Paling Berbahaya ?
a) Ular Kobra
b) Harimau
c) Black Widow Spider
d) Ikan Hiu
Tak ada satu pun pilihan diatas yang benar. Jawabannya adalah Nyamuk





Gag nyangka banget ya. Tapi faktanya.
Separuh umat manusia yang telah meninggal (jumlahnya mungkin sekitar 45 milyar jiwa) tewas karena nyamuk betina (nyamuk jantan hanya menggigit tanaman)Nyamuk membawa lebih dari 100 penyakit yang berpotensi menimbulkan kematian termasuk malaria , demam kuning, demam dengue, rasang otak, filariasis, dan kaki gajah. Bahkan dewasa ini, nyamuk membunuh satu orang setiap dua belas detik. Herannya, tak ada orang yang menyadari bahwa nyamuk itu berbahaya sampai akhirabad ke-19.
Faktanya terdapat 2.500 spesies nyamuk yang dikenal, 400 diantaranya bagian dari family Anopheles, dan dari jumlah itu 40 spesies bisa menjangkitkan malaria.
Nyamuk betina tertarik pada mangsa mereka melalui kelembaban, susu, karbondioksida, panas tubuh, dan pergerakan, jadi orang yang berkeringat dan perempuan hamil mempunyai peluang digigit yang lebih besar.




8. Dari Manakah Asal Unta ?

Jawabannya adalah Amerika Utara
Icon gurun pasir Afrika dan Arab itu ternyata berasal dari Amerika. Seperti halnya kuda dan anjing, unta muncul di padang rumput Amerika, 20 juta tahun yang lalu. Pada masa itu, mereka tampak lebih mirip jerapah atau gazelle. Baru 4 juta tahun yang lalu mereka melintasi daratan penghubung Bering menuju Asia.
Unta punah di Amerika Utara selama jaman es yang terakhir dan tidak seperti kuda dan anjing, unta tidak pernah kembali kesana lagi.



9. Berapa Jam Sebaiknya Anda Tidur Setiap Malam ?
Ternyata, berbahaya tidur 8 jam semalam. Orang dewasa yang tidur 8 jam atau lebih (atau kurang dari) dalam semalam, meninggal dalam usia yang lebih muda daripada mereka yang tidur hanya 6 atau 7 jam dalam semalam, dan ini sudah dibuktikan oleh Profesor Daniel Kripke dari Universitas California pada tahun 2004.
Terdapat bukti bahwa gajah yang terkenal panjang umur tidur hanya 2 jam sehari, sedangkan koala yang tidurnya 20 jam sehari hanya menghabiskan hidupnya selama 10 tahun, tetapi kekurangan tidur juga membahayakan terhadap ingatan dan hilanganya IQ dan kemampuan bernalar untuk sementara.
Rata-rata orang memerlukan waktu 7 menit untuk jatuh tertidur. Orang tidur yang sehat dan normal terbangun antara 15 dan 35 kali setiap malam.
40% penyebab kecelakaan kendaraan bermotor di Indonesia adalah pengemudi yang jatuh tertidur. Cara terbaik untuk menghentikan kejadian ini adalah dengan menyelipkan sejumput rambut atau semacamnya di penghalau silau mobil anda. Cara terbaik kedua adalah dengan mekan apel. Apel merangsang pencernaan dan memberikan energi yang dilepaskan secara perlahan-lahan. Cara yang lebih efektif daripada meminum kopi yang efeknya hanya jangka pendek.



10. Apa Yang Terjadi Kalau Anda Merasa Takut ?
Analogikan ketika Anda berjalan di jalanan, dan tiba-tiba ada anjing yang menggonggong pada Anda. Pasti tidak mudah untuk tetap tenang dalam keadaan itu, lebih mungkin Anda akan ketakutan dan diam tidak bisa bergerak. Namun setelah sedetik,Anda akan mungkin berteriak atau mencoba menenangkan diri, mungkin mendekati anjing itu,menunggu gerakan berikutnya, dan berpikir bagaimana caranya membela diri.
Tapi dalam sepersekian detik itu, tubuh Anda juga bereaksi. Mata dan telinga Anda memberi gambaran anjing dan salakannya ke otak. Otak mengenali pesan itu sebagai bahaya dan mengeluarkan hormon bernama adrenalin untuk meningkatkan kandungan glukosa di dalam darah, siap untuk member energi extra pada otot.